Aku mengira menjadi seorang guru akan membuatku menjadi pusat perhatian.

Aku sempat berprasangka, menjadi seorang guru akan menuntutku untuk jadi manusia sempurna.

Aku bahkan pernah berpikir, menjadi guru akan membuatku jadi sumber ilmu dan kebenaran bagi muridku.

Namun ternyata, inilah aku seorang guru.

Aku tetaplah manusia biasa.

Menjadi guru tidak membuatku jadi manusia yang sempurna.

Aku tidak selalu benar, dan ilmu yang kumiliki sangat terbatas.

Alih-alih jadi pusat perhatian, aku justru sering berusaha memberi perhatian, karena aku ingin muridku merasakan ketulusan.

Muridku adalah manusia yang seharusnya MERDEKA dalam belajar.

Mereka adalah benih yang akan tumbuh sesuai dengan kodratnya.

Aku ingin seperti air, yang bisa menyirami benih itu hingga tumbuh subur.

Aku ingin seperti pupuk, yang bisa memberi nutrisi bagi benih itu agar tumbuh sehat.

Tapi aku adalah seorang guru.


Menjadi guru memang tidak mudah, banyak tantangan yang harus aku hadapi, dan banyak cerita yang harus aku dengar.

Meski demikian, aku memilih bertahan.


Karena aku BANGGA.

Menjadi guru membuatku merasa tenang, dan terang.

Meski aku menjadi guru tidak membuatku menjadi malaikat, tapi aku merasa seperti cahaya.

Aku ingin membagi cahaya ini kepada muridku.

Atau bahkan, membimbing muridku agar bisa menyalakan cahayanya sendiri.

Karena aku percaya, cahaya mereka telah sampai di masa depan, dan peranku adalah menuntun mereka menemukan jalan menuju cahaya itu.


Inilah aku yang tidak sempurna, tapi aku SEORANG GURU YANG MERASA BANGGA.





 Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Salah satu teknologi yang paling menonjol dan memiliki potensi besar dalam mengubah lanskap pendidikan adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). AI telah berkembang dengan pesat dan menawarkan berbagai aplikasi yang dapat memperkaya proses pembelajaran.

  SMAN 1 Randublatung sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan, menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, sekolah berupaya untuk membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat mengintegrasikan AI dalam pembelajaran.

 Salah satu guru, yaitu Robert Syarifudin, S.Pd. yang merupakan peserta Gemini Academy mendapat tugas untuk melakukan pengimbasan kepada 55 guru lainnya. Pengimbasan ini diharapkan mampu membekali keterampilan bagi guru SMA Negeri 1 Randublatung agar mampu beradaptasi di era teknologi yang serba cepat dengan pengelolaan administrasi berbantuan AI secara efektif dan efisien.


  Dalam rangka menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompleks, guru dituntut untuk terus mengembangkan kompetensinya. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi, khususnya AI, ke dalam proses pembelajaran. Meskipun potensi AI sangat besar, namun masih banyak guru yang belum familiar dengan teknologi ini dan belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya secara efektif dalam pembelajaran.

  Pengembangan kompetensi guru merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar, termasuk teknologi, untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, menarik, dan bermakna bagi siswa.


Statistik

Followers

Subscribe Us

Popular Posts