Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki masalah dalam kehidupan mereka. Banyak yang menyadari hal itu, namun sedikit yang mampu memahaminya. Memahami apa? Memahami cikal bakal masalah itu datang sehingga setiap mendapat masalah, hikmah dan manfaatnya benar-benar kita rasakan. Apakah yang baru saja aku lakukan? Apakah arti dari semua ini? Apakah masalah ini hanya terjadi padaku? Akan tetapi, banyak yang melupakan itu semua.
Manusia cenderung memiliki hasrat untuk menghilangkan masalah yang ia hadapi. Banyak yang lari dan menghindar dari masalahnya. Pun tak sedikit orang-orang terburu-buru dan tak sabar ingin menyelesaikan masalahnya. Padahal, hal-hal tersebut justru membahayakan. Mari kita berpikir sejenak. Setuju kah Anda dengan pendapat penulis, "Masalah yang dihindari akan mengejar, masalah yang terburu-buru diselesaikan akan semakin kuat untuk bertahan pada tempatnya."? Mari kita mengulasnya lebih dalam.
Orang yang lari dari masalah adalah orang yang telah melakukan kesalahan fatal. Mengapa? Karena ia kurang terbuka dalam berpikir dan menerima kenyataan. Ia tidak memperhatikan konsekuensi apa yang akan terjadi apabila ia menghindari masalah itu. Ia tak berpikir bahwa satu masalah terhindari, masalah-masalah lain justru akan muncul. Dan apabila ia terus berlari menghindari masalah-masalah itu, bahaya besar telah mengancamnya. Tak jarang orang mengalami stress dan frustasi akibat hal tersebut. Depresi berat akan mengancamnya menjadi gila seumur hidup. Bahkan parahnya, ia bisa mati karena beban pikiran yang tak kuat ditanggung oleh otaknya.
Orang yang terburu-buru dalam menyelesaikan masalah juga berakibat fatal. Selain kecerobohan yang membahayakan dirinya dan orang lain, bisa membawa kepada kemusyrikan. (نعوذ بالله من ذلك) Misalnya saja, si A punya hutang 5 juta pada si B. Karena si B meminta uangnya sementara si A tidak ingin orang lain tau, ia mencuri uang si C untuk membayarkannya pada si B. Hal tersebut sangat tidak patut dan harus dibuang jauh-jauh dari kehidupan kita. Contoh lagi, si P bertengkar kepada si Q karena masalah yang sepele. Tetapi karena si P sakit hati, ia meminta bantuan jin, syaitan, melakukan sihir dan semacamnya untuk mengelabui si Q dan mengalahkannya. (مَاشَآءَاللّهُ) Padahal dalam firman Allah dijelaskan:

“Bahwa ada beberapa orang laki-laki dari manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, maka jin-jin itu hanya menambah dosa dan kesalahan” (QS. Al jin: 6)

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Maka dari itu, saat Anda memiliki masalah selesaikanlah dengan hati yang ikhlas dan terkontrol serta pikiran yang tenang dan terbuka. Jalanilah masalah itu dengan ikhlas. Jangan hanya berkata Kenapa aku mendapat semua ini? namun juga berpikirlah Ya Allah, dengan masalah ini berikanlah hamba pelajaran. Karena sebaik-baik pelajaran adalah hanya dari-Mu. Kemudian yang tak kalah penting, bicarakanlah masalah Anda kepada seseorang atau forum yang benar-benar peduli dan bukan menjerumuskan. Seburuk-buruknya golongan, pasti ada anggota yang berhati mulia di dalamnya. Jadi jangan khawatir.
Perhatikan pula sekitar Anda, banyak yang hidupnya jauh di bawah Anda. Jika Anda merasa pantas pada posisi Anda, tunjukkan pula sikap dan pemikiran yang sesuai dengan perasaan Anda itu. Jika semua penyakit pasti ada obatnya, maka semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
"Jangan pernah berkata "Mengapa harus aku?" saat kamu mendapat masalah dan kesedihan, jika kamu tak pernah berkata "Mengapa harus aku?" saat kamu mendapat kebahagiaan dan kesenangan."  (edited from Hitam Putih, Trans7)

Statistik

Followers

Subscribe Us

Popular Posts