Melalui postingan ini saya ingin berbagi Perangkat Pembelajaran seperti RPP, Silabus, dan Media Pembelajaran. Tentu saja masih banyak kekurangan dari perangkat ini sehingga saya sangat terbuka jika Bapak/Ibu berkenan memberi saran dan masukan untuk kebaikan saya ke depan. 


SILAKAN BAPAK/IBU MENGUNDUH (DOWNLOAD) PERANGKAT DENGAN CARA KLIK TAUTAN (LINK) YANG TERSEDIA BERIKUT INI, SEMOGA BERMANFAAT.

Silabus Matematika Wajib Kelas 12 Semester 1

Silabus Matematika Wajib Kelas 12 Semester 2

RPP Dimensi Tiga Matematika Wajib Kelas 12

RPP Statistika Matematika Wajib Kelas 12

RPP Kaidah Pencacahan Matematika Wajib Kelas 12

RPP Peluang Kejadian Majemuk Matematika Wajib Kelas 12

MODUL MATEMATIKA UMUM (MATEMATIKA WAJIB) KELAS X-XII

MODUL MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X-XII



Peluang atau probabilitas adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu kejadian dapat terjadi. Dalam matematika, terdapat peluang empirik dan peluang teoretik. Peluang empirik diperoleh dari percobaan langsung, sedangkan peluang teoretik dapat diperoleh berdasarkan penghitungan tanpa melakukan percobaan langsung.

Peta Konsep

Untuk memahami peluang, kita perlu memahami pengertian dari percobaan, ruang sampel, dan kejadian. Sebenarnya hal tersebut sudah dipelajari di SMP/MTs kelas 8. Pengertiannya dapat disimak dalam video berikut.

Prasyarat pembelajaran peluang dapat ditonton pada video di bawah ini.


PELUANG KEJADIAN MAJEMUK
Setelah mempelajari peluang suatu kejadian, kita akan belajar tentang peluang kejadian majemuk. Peluang kejadian majemuk adalah peluang dua kejadian (atau lebih) dan dibagi menjadi peluang kejadian saling lepas, tidak saling lepas, saling bebas, dan bersyarat.
Secara ringkas, untuk menentukan nilai peluang kejadian majemuk tersaji dalam rangkuman di bawah ini.
Modul peluang kejadian dapat dilihat dan diunduh pada link berikut. (KLIK DI SINI)

BERIKUT CONTOH SOAL PELUANG KEJADIAN:

Demikian materi peluang kejadian. Semoga bermanfaat!


Kaidah pencacahan adalah metode atau aturan yang digunakan untuk menentukan banyaknya kemungkinan/cara yang dapat terjadi dari beberapa kejadian. Misalnya jika kita memiliki 4 kemeja berbeda warna dan 3 celana berbeda warna, kita dapat menentukan banyaknya pakaian yang bisa dipakai dengan menggunakan kaidah pencacahan. Adapun kaidah pencacahan yang akan kita pelajari adalah aturan perkalian dan aturan penjumlahan, permutasi, dan kombinasi.

Secara ringkas, materi tentang kaidah pencacahan dapat disajikan dalam peta konsep berikut ini.

 Peta Konsep

Untuk menentukan banyaknya cara/kemungkinan dari beberapa kejadian, kita harus menentukan kaidah pencacahan yang tepat sesuai dengan permasalahan kejadian.

1. Aturan Penjumlahan
Aturan penjumlahan digunakan untuk menentukan banyaknya cara/kemungkinan yang dapat terjadi dari beberapa kejadian yang terjadi secara terpisah. Dapat dikatakan kejadian-kejadian tersebut tidak terjadi secara bersamaan.

2. Aturan Perkalian
Berbeda dengan aturan penjumlahan, aturan perkalian digunakan untuk menentukan banyaknya cara/kemungkinan dari beberapa kejadian yang terjadi secara bersamaan atau berurutan secara langsung.
Sebelum membahas permutasi dan kombinasi, kita kenali dulu bilangan faktorial.

3. Permutasi
Permutasi adalah banyaknya cara menyusun objek dengan memperhatikan urutannya. Misalnya saat kita membuat bendera merah putih akan berbeda dengan bendera putih merah. Sehingga bendera merah putih dan putih merah dianggap sebagai 2 susunan berbeda.
Dalam menyusun objek dengan memperhatikan urutannya, akan ada 3 jenis permutasi yang kita pelajari. 
a. Permutasi objek yang tersedia berbeda-beda (tanpa pengulangan).
b. Permutasi objek yang tersedia ada yang sama (ada pengulangan).
c. Permutasi objek yang tersedia berbeda-beda dan disusun secara melingkar.
Dengan demikian kita memiliki 3 jenis permutasi sebagai berikut.
a. Permutasi semua unsur beda
b. Permutasi beberapa unsur sama
c. Permutasi siklik

4. Kombinasi
Kombinasi adalah banyaknya cara menyusun objek berbeda tanpa memperhatikan urutannya. Misalnya ganda putra bulutangkis Ahsan-Hendra. Jika dibolak-balik susunannya menjadi Hendra-Ahsan, pada intinya sama saja dengan Ahsan-Hendra. Sehingga Ahsan-Hendra dan Hendra-Ahsan sejatinya adalah pasangan yang sama (terhitung 1 cara saja).
Lebih jelasnya, pengertian kombinasi adalah sebagai berikut.
Modul kaidah pencacahan dapat dilihat dan diunduh pada link berikut. (KLIK DI SINI)

BERIKUT CONTOH SOAL KAIDAH PENCACAHAN:

Demikian materi kaidah pencacahan. Semoga bermanfaat!


Statistik

Followers

Subscribe Us

Popular Posts