Menurut AECT (Association for Educational Communications and Technology), teknologi pendidikan adalah "studi dan praktik etis untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber daya teknologi yang sesuai".

Fokus teknologi pendidikan tidak terbatas pada penggunaan perangkat keras atau lunak saja, tetapi juga proses yang meliputi strategi dan model pembelajaran. Era digitalisasi menjadi tantangan bagi guru untuk menghadapi kodrat zaman murid sehingga pengalaman belajar dapat tersampaikan kepada murid. Namun demikian, era digital tidak seharusnya membatasi guru dalam berinovasi dengan alasan kurang menguasai komputer. Hakikat pembelajaran adalah menuntun murid untuk mencapai keselamatan sesuai dengan kodratnya. Jika guru terpaku pada efisiensi sehingga menggadaikan efektivitas, maka proses dan hasil belajar menjadi tidak optimal.

Inovasi pembelajaran diperlukan untuk mengatasi masalah pendidikan, salah satunya learning loss. Memasuki era digital yang membuat komunikasi tidak lagi dibatasi ruang dan waktu, maka ruang kolaborasi guru di berbagai penjuru dunia menjadi lebih terbuka. Oleh karena itu, dengan adanya rasa empati dan semangat berkolaborasi diharapkan dapat mewujudkan inovasi pembelajaran yang berpihak pada murid.
Selain praktik, hal yang tak kalah penting adalah dokumentasi. Dokumentasi inovasi pembelajaran dalam bentuk posting di media sosial, video pembelajaran, vlog, blog, dan lain sebagainya merupakan sarana publikasi untuk berbagi inspirasi.

"Menjadi guru inovatif terkadang ditolak lingkungan, namun hidup akan jauh lebih bermakna, bermanfaat, dan menyenangkan." (Lenang Manggala, Founder Nyalanesia)



Berbagi dan kolaborasi adalah cara yang efektif untuk mengurangi kekhawatiran sesama guru dalam berinovasi. Mungkin ada guru yang hidup dalam keterbatasan sarana prasarana, jaringan internet yang kurang memadai, atau bahkan minimnya dukungan dari lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, upaya berbagi dan kolaborasi baik secara tatap muka dan atau tatap maya diharapkan dapat saling memberikan penguatan sesama guru untuk pantang menyerah dalam berinovasi, semangat menginspirasi, dan memajukan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Pemanfaatan platform yang saat ini tersedia sangat mendukung pembelajaran dalam berbagai moda. Pentingnya guru untuk berani mencoba adalah langkah awal inovasi. Akan tetapi, berharap sempurna adalah salah satu penyebab kegagalan inovasi. Oleh karena itu, saat guru mencoba berinovasi, yang terpenting adalah prosesnya, bukan hasilnya. Dengan mengamati proses, guru dapat melakukan refleksi. Namun jika hanya mengharapkan hasil yang sempurna, maka guru hanya akan melihat kekurangan dan merasa usahanya tak berguna.

"It is not merely about digital platform. Our concern is creating learning experiences with those digital platforms." (Chaeruman, 2019)

"Berbagi praktik baik adalah suatu praktik baik. Berbagi inovasi adalah memberi inspirasi."

#PusdatinKemendikbudristek #BLPTKemendikbudristek #MerdekaBelajar #PembaTIK2023 #SahabatTeknologiKemendikbudristek #PlatformMerdekaMengajar

PembaTIK 2023 Level 4 memberikan kesempatan bagi penulis sebagai Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 untuk berbagi praktik baik dengan moda luring maupun daring. Penulis berkesempatan melakukan aksi nyata berbagi praktik baik bersama tiga orang Sahabat Teknologi 2023 lainnya dari provinsi berbeda pada Senin, 23 Oktober 2023 secara daring melalui kegiatan webinar BATIK LINAU ENERGI (Berbagi Praktik Baik Lintas Pulau Eksplorasi Pembelajaran dengan Teknologi). 

Keynote speakers dalam webinar ini adalah Duta Teknologi dari berbagai provinsi yaitu:

1. Rufina Sekunda, S.Pd (Duta Teknologi Kalimantan Barat 2018)

2. Anita Sukarini, S.Pd (Duta Teknologi Jawa Tengah 2021)

3. Dwi Setyono, S.Pd., Gr. (Duta Teknologi Sumatera Selatan 2022)

Adapun narasumber dalam webinar ini adalah:

1. Ronald Rinto Patandean, B.Ed., S.Pd. (Sahabat Teknologi Sulawesi Selatan 2023)

2. Feralia Eka Putri, S.Pd., Gr., M.Pd. (Sahabat Teknologi Sumatera Selatan 2023)

3. Alexander, S.S. (Sahabat Teknologi Kalimantan Barat 2023)

4. Robert Syarifudin, S.Pd. (Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023)


Praktik baik yang dibagikan tentu beraneka ragam sesuai yang telah dilakukan oleh para narasumber, antara lain:

1. The Scrum: Meningkatkan Efisiensi dan Keterlibatan Siswa dalam Proyek Edukasi

2. Pemanfaatan Virtual Reality Dalam Pembelajaran

3. Pemanfaatan Padlet dan Kahoot! untuk Model Pembelajaran Kolaboratif

4. Pemanfaatan PMM untuk Model Pembelajaran Teams Games Tournament

Meskipun dilaksanakan pada malam hari, webinar BATIK LINAU ENERGI dihadiri oleh sekitar 40 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Webinar BATIK LINAU ENERGI secara lengkap dapat disaksikan dalam video berikut ini.




PembaTIK 2023 Level 4 memberikan kesempatan bagi penulis sebagai Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 untuk berbagi praktik baik dengan moda luring maupun daring. Dengan menggandeng narasumber guru muda dari berbagai wilayah, MGMP Matematika SMA Kab. Blora berkesempatan berbagi praktik baik dalam acara BESTIE (Berbagi Seputar Inovasi dan Edukasi) pada Jumat, 20 Oktober 2023 melalui Live Instagram MGMP Matematika SMA Kab. Blora.

Adapun narasumber dalam kegiatan berbagi praktik baik ini adalah

1. Robert Syarifudin (Ketua MGMP Matematika SMA Kab. Blora - Sahabat Teknologi Jateng 2023)

2. Clara Ika Phaluphie (Menlo Park School Teacher - Awardee PPG Prajabatan G1 2022)

3. Novia Fajar Masyitoh (Bumi Cendekia Teacher - Awardee LPDP UNY 2019)

4. Lakhaula Sahrotul Aulia (Bumi Cendekia Teacher - Book Illustrator)

Beragamnya latar belakang narasumber dan praktik baik yang telah dilakukan membuat pembahasan dalam acara ini menjadi lebih variatif. Fokus percakapan adalah seputar inovasi pembelajaran terkait dengan teknologi pembelajaran.


Diawali dari ketua MGMP Matematika SMA Kab. Blora, Robert Syarifudin, menyampaikan praktik baik inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif. Sebagai Sahabat Teknologi Jateng 2023, Robert mengajak guru di seluruh Indonesia untuk membuka pandangan lebih luas tentang teknologi pembelajaran. Teknologi dan inovasi tidak terbatas pada penguasaan komputer. Lebih dari itu, teknologi adalah tentang bagaimana memfasilitasi siswa mendapatkan pengalaman belajar menggunakan platform yang ada.

Pembahasan yang kedua oleh Clara Ika Phaluphie, guru di Menlo Park School, menunjukkan media pembelajaran yang dirancang secara kolaboratif. Clara menjelaskan bahwa dengan kolaborasi akan memunculkan rasa empati sehingga membangkitkan motivasi untuk terus berinovasi. Selain itu, kolaborasi mendukung terbentuknya ekosistem yang baik dalam satuan pendidikan sehingga menunjang terbentuknya karakter Profil Pelajar Pancasila.

Selanjutnya, pembahasan tentang teknologi pembelajaran secara praktis oleh Novia Fajar Masyitoh, guru di Bumi Cendekia School. Praktik baik yang dibagikan adalah media pembelajaran yang dapat diterapkan di semua mata pelajaran dengan tujuan memfasilitasi murid sesuai gaya belajarnya. Novia juga menjelaskan fokus guru dalam berinovasi adalah menunjang proses pembelajaran yang baik dan bermakna.

Terakhir, praktik baik terkait model pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) oleh Lakhaula Sahrotul Aulia, guru di Bumi Cendekia School. Model pembelajaran STEAM merupakan inspirasi guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Dengan adanya integrasi berbagai mata pelajaran, model ini dapat memfasilitasi murid belajar tanpa mengurangi efektivitas pembelajaran karena tujuan pembelajaran yang disusun oleh guru dapat dipilih dan dipilah untuk terlibat dalam projek.

Dengan total penonton sekitar 130 akun, webinar melalui live instagram ini diharapkan dapat menjangkau guru-guru yang aktif di media sosial sehingga semangat berinovasi. Adapun pembahasan lengkap ada dalam video berikut.





PembaTIK 2023 Level 4 memberikan kesempatan bagi penulis sebagai Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 untuk berbagi praktik baik dengan moda luring maupun daring. Penulis berkesempatan berbagi praktik baik secara tatap muka pada Kamis, 19 Oktober 2023 di SD Negeri Kediren, Kab. Blora. Kegiatan ini diberi judul KARISMA (Kamis Berbagi Inovasi Pembelajaran Menyenangkan) dan dihadiri 14 Guru termasuk Kepala SD Negeri Kediren.

Adapun praktik baik yang dibagikan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT), pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) di kelas, dan asesmen yang menyenangkan menggunakan platform Kahoot dan Wordwall. Pelaksanaan KARISMA diharapkan dapat menginspirasi Guru SD Negeri Kediren untuk terus berinovasi sekaligus memberikan motivasi bahwa inovasi tidak terbatas pada penguasaan TIK tingkat tinggi.


Selain sesi berbagi, penulis juga mengajak Guru SD Negeri Kediren untuk melihat peluang berinovasi dalam pembelajaran di tengah tantangan penggunaan gawai yang terbatas untuk murid SD. Melalui sesi ini, penulis bersama Guru SD Negeri Kediren melakukan simulasi pembelajaran kooperatif yang menyenangkan dan diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran sesungguhnya.

Vlog singkat berbagi praktik baik dalam kegiatan KARISMA dapat disaksikan dalam video berikut ini.



PembaTIK 2023 Level 4 memberikan kesempatan bagi penulis sebagai Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 untuk berbagi praktik baik dengan moda luring maupun daring. Penulis yang saat ini merupakan Ketua MGMP Matematika SMA Kab. Blora berkesempatan melakukan aksi nyata berbagi praktik baik dalam forum MGMP Matematika SMA Kab. Blora pada Rabu, 18 Oktober 2023 secara daring melalui Kombel MGMP Matematika SMA Kab. Blora di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Dikemas dalam bentuk webinar, penulis memberikan nama OBSERVASI PEMBATIK (Obrolan Seputar Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK).


Kegiatan OBSERVASI PEMBATIK ini mengajak Ibu Suminarsih, S.Pd. dari SMA Negeri 1 Belik sebagai narasumber. Beliau merupakan salah satu dari 31 Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023. Adapun materi yang disampaikan adalah praktik baik pemanfaatan Classpoint. Inovasi yang dilakukan narasumber memberikan gambaran bagaimana melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan tidak membatasi ruang gerak mereka. Pemanfaatan Classpoint mendukung guru menerapkan inovasi pembelajaran berdiferensiasi. Tak hanya itu, penerapan Classpoint tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini mendukung kebebasan berekspresi dan eksplorasi murid di lingkungan sekitarnya.


Sementara itu, penulis sebagai Ketua MGMP Matematika SMA Kab. Blora membagikan praktik baik penggunaan iSpring untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif. Media pembelajaran interaktif yang ditunjukkan penulis adalah hasil PembaTIK 2023 Level 3 : Kreasi. Penulis menyampaikan kepada anggota MGMP Matematika SMA Kab. Blora bahwa modal pembuatan media pembelajaran interaktif adalah salindia power point. Dengan modal yang sederhana tersebut diharapkan anggota MGMP Matematika SMA Kab. Blora terinspirasi dan termotivasi untuk berinovasi membuat media pembelajaran interaktif yang sesuai dengan kodrat zaman. Adapun total peserta yang mengikuti webinar OBSERVASI PEMBATIK ada sekitar 40 peserta.



Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat seperti saat ini, pendidik harus selalu mengembangkan kemampuan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK). PembaTIK 2023 Level 4 memberikan kesempatan bagi penulis sebagai Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 untuk berbagi praktik baik dengan moda luring maupun daring. Penulis berkesempatan melakukan aksi nyata berbagi praktik baik bersama tiga orang Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 lainnya pada Selasa, 17 Oktober 2023 secara daring melalui Kombel Sahabat PembaTIK Jawa Tengah di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Adapun judul webinar ini adalah BATIK PRIYANGAN (Berbagi Praktik Baik Pembelajaran Inovatif yang Menyenangkan) dengan narasumber sebagai berikut.

1. Anita Sukarini, S.Pd (Duta Teknologi Kemdikbudristek Jateng 2021) sebagai Keynote Speaker.

2. Suminarsih, S.Pd (Sahabat Teknologi Jateng 2023 - SMAN 1 Belik) yang akan membagikan praktik baik penggunaan Classpoint dalam pembelajaran.

3. Robert Syarifudin, S.Pd (Sahabat Teknologi Jateng 2023 - SMAN 1 Randublatung) yang akan membagikan praktik baik model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Kahoot.

4. Maulida Azkiya Rahmawati, S.Pd (Sahabat Teknologi Jateng 2023 - SMAN 3 Slawi) yang akan membagikan praktik baik model pembelajaran kooperatif Discovery Learning.

Kegiatan berbagi ini diawali sambutan dari Duta Teknologi Jawa Tengah 2021, Ibu Anita Sukarini, S.Pd. Beliau memberikan gambaran umum tentang PembaTIK dan memotivasi guru peserta webinar untuk mencoba mengikuti pada sesi PembaTIK berikutnya.


Adapun praktik baik yang dibagikan berbeda-beda sesuai dengan apa yang sudah diterapkan oleh masing-masing Sahabat Teknologi. Pada kesempatan ini, penulis berbagi praktik baik tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT), pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) di kelas, dan asesmen yang menyenangkan menggunakan platform Kahoot. Pelaksanaan BATIK PRIYANGAN diharapkan dapat menginspirasi guru di seluruh Indonesia khususnya wilayah Jawa Tengah untuk terus berinovasi sekaligus memberikan motivasi bahwa inovasi tidak terbatas pada penguasaan TIK tingkat tinggi. 

Webinar BATIK PRIYANGAN dihadiri oleh sekitar 70 guru dari seluruh Indonesia. Keseluruhan kegiatan webinar dapat disaksikan melalui video berikut.






PembaTIK 2023 Level 4 memberikan kesempatan bagi penulis sebagai Sahabat Teknologi Jawa Tengah 2023 untuk berbagi praktik baik dengan moda luring maupun daring. Pada kesempatan pertama ini, penulis berbagi praktik baik di lingkup internal instansi, yaitu SMA Negeri 1 Randublatung. Sesi berbagi ini dilakukan pada Senin, 16 Oktober 2023 dan diberi judul oleh penulis yaitu SEBATIK (Senin Berbagi Praktik Baik) yang dihadiri 55 Guru SMA Negeri 1 Randublatung termasuk Kepala SMA Negeri 1 Randublatung.


Adapun praktik baik yang dibagikan adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT), pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) di kelas, dan asesmen yang menyenangkan menggunakan platform Kahoot. Pelaksanaan SEBATIK diharapkan dapat menginspirasi Guru SMA Negeri 1 Randublatung untuk terus berinovasi sekaligus memberikan motivasi bahwa untuk berinovasi tidak harus memiliki penguasaan TIK tingkat tinggi.


Salah satu guru SMA Negeri 1 Randublatung, Yeni Purwati, S.Pd., memberikan umpan balik, "Pembelajaran inovatif ternyata tidak dihalangi oleh keterbatasan penguasaan komputer. Fokus kita tetap pada memfasilitasi murid untuk belajar. Setelah menyimak sesi berbagi praktik baik ini, saya juga lebih memahami Platform Merdeka Mengajar yang menyediakan banyak sekali referensi perangkat ajar yang bisa langsung bisa kita manfaatkan."



Asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Asesmen dapat berupa formatif dan sumatif. Adapun prinsip asesmen adalah sebagai berikut.

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.

3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya.

4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.

5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.


Sesuai dengan prinsip tersebut, asesmen tidak hanya fokus pada hasil akhir tetapi juga proses pembelajaran yang dilakukan oleh murid. Oleh karena itu, umpan balik dari murid diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi dan evaluasi untuk menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Pelaksanaan asesmen tidak terbatas pada ujian berbasis kertas. Guru dapat memanfaatkan platform asesmen yang banyak tersedia di internet. Dalam hal ini, penulis menggunakan platform Kahoot.

Pemanfaatan platform Kahoot dapat digabungkan dengan implementasi model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT).

Adapun proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif TGT yang memanfaatkan Kahoot untuk asesmen dan umpan balik dari siswa disajikan dalam vlog berikut.


"Inovasi, bukanlah tentang diri kita sendiri. Tapi untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-cucu kita nanti." Lenang Manggala, Founder Nyalanesia.



Perkembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) yang pesat menjadi tantangan bagi guru untuk berinovasi dalam pembelajaran. Inovasi dalam pembelajaran perlu dilakukan agar minat murid terhadap belajar dapat ditingkatkan. Dikutip dari dataindonesia.id, BPS mencatat persentase pengguna smartphone di Indonesia sebanyak 65,87% pada tahun 2021. Tak terkecuali pengguna di usia sekolah, pengguna smartphone yang meningkat secara terus menerus harus direspon secara positif untuk mendukung pembelajaran berbasis TIK. 

Pembelajaran berbasis TIK diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif penggunaan smartphone. Oleh karena itu, saatnya guru berinovasi dan berkolaborasi untuk memanfaatkan momentum penggunaan smartphone yang massive agar dapat berdampak positif bagi dunia pendidikan, khususnya bagi proses belajar murid.

Pemerintah melalui Plartform Merdeka Mengajar (PMM) menyediakan banyak referensi bahan ajar inovasi guru di seluruh Indonesia. Hal tersebut memudahkan kita para guru untuk berkolaborasi dan berbagi praktik baik pembelajaran inovatif. 

Salah satu mata pelajaran wajib diperoleh murid pada fase E adalah matematika. Materi yang sering dianggap momok ini menjadi tantangan bagaimana meningkatkan minat belajar murid. Fokus yang akan dibahas pada tulisan ini adalah praktik baik meningkatkan belajar murid dengan metode TGT (Teams Games Tournament) pada materi Logaritma. Adapun referensi perangkat ajar diperoleh dari PMM karya Ika Desi Budiarti, S.Pd., M.Pd. Link dapat diperoleh di sini: LOGARITMA.

Murid dalam satu kelas sebanyak 36 dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing beranggota 6 orang. Sesuai sintaks TGT, langkah pertama adalah presentasi klasikal oleh guru. Selanjutnya dibentuk tim yang heterogen dan disiapkan permainan (games). Ada 4 permainan, yaitu:

1. Puzzle Logaritma


2. Domino Logaritma


3. Matching Sifat Logaritma


4. Solving Logaritma


Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif TGT, hal yang perlu diperhatikan adalah tahapannya. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh David De Vries dan Keith Edwards dan merupakan metode pembelajaran pertama yang dicetuskan dari universitas Johns Hopkins. Secara garis besar, tahapannya adalah sebagai berikut.

1. Penyajian materi di kelas secara klasikal.

2. Pembentukan tim (teams).

3. Permainan (games).

4. Turnamen (tournament).

5. Apresiasi tim (team recognition).

Model pembelajaran kooperatif TGT menjadi alternatif guru melaksanakan pembelajaran di kelas meski dalam kondisi keterbatasan perangkat digital. Partisipasi aktif siswa diharapkan dapat terpacu dengan adanya turnamen yang fokus untuk mengembangkan kompetensinya.




MATHROS merupakan media pembelajaran interaktif (MPI) yang dibuat sebagai pendamping belajar siswa dalam pelajaran matematika. Nama MATHROS sendiri merupakan akronim dari Mathematics with Robert Syarifudin yang merupakan identitas pengembang selaku guru matematika. Selain dibuat untuk mendampingi siswa belajar, awal mula media ini dibuat sebagai Tugas Akhir PembaTIK 2023 yang diikuti oleh pengembang. Berikut adalah MPI MATHROS yang dibuat menggunakan Powerpoint dan iSpring.

Link selengkapnya: MATHROS

Adapun tujuan pembelajaran dari pemanfaatan MPI MATHROS adalah sebagai berikut.

• Nama Materi : Barisan dan Deret

• Kelas/Fase : 10/Fase E

• Capaian Pembelajaran : Peserta didik dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.

• Tujuan Pembelajaran : 

1. Menentukan suku ke-n dan beda dari barisan aritmatika dan barisan geometri.

2. Menentukan jumlah n suku pertama dari deret aritmetika dan deret geometri.

3. Menentukan jumlah semua suku dari deret geometri tak hingga.

Semoga media ini dapat bermanfaat.


Statistik

Followers

Subscribe Us

Popular Posts